Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan, bahwa Pertamina ditargetkan harus mampu menghadirkan 10 ribu Pertashop yang tersebar di berbagai wilayah. Pertashop merupakan lembaga penyalur bahan bakar minyak (BBM), LPG, dan produk Pertamina lainnya yang resmi dan hadir dalam skala kecil. Utamanya, kehadiran Pertashop ini ditujukan untuk masyarakat pedesaan yang belum tersedia SPBU.
Menteri Erick melanjutkan, adanya Pertashop ini diharapkan mampu menghadirkan energi berkualitas secara merata hingga penjuru negeri, dan membangun ekonomi yang seimbang melalui penyerapan tenaga kerja. "Kita membangun ekonomi yang seimbang. Dengan 10 ribu Pertashop ini, masing masing 3 pekerja, berarti ada 30 ribu pekerja yang tercipta secara langsung,” ujar Erick dalam keterangannya, Minggu (22/8/2021). Erick Thohir juga meminta kepada Pertamina terkait 10 ribu unit Pertashop ini, diharapkan dapat terealisasi dalam tiga tahun ke depan.
Untuk memudahkan pencapaian tersebut, Pertamina bekerja sama dengan Pesantren dan Pengusaha Daerah. Pjs. Senior Vice President Pertamina, Fajriyah Usman mengungkapkan sedikitnya 2.901 Pertashop tersebar di seluruh wilayah Indonesia yang sudah dan siap beroperasi untuk menghadirkan energi. Di wilayah Regional Jawa Bagian Tengah sudah ada 443 Pertashop yang berada di Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Menurutnya, dengan kehadiran Pertashop yang lebih dekat dengan masyarakat dapat membantu meningkatkan taraf perekonomian masyarakat. Fajriyah menambahkan, Pertamina telah mengusung program One Village One Outlet (OVOO), di mana setiap desa atau kecamatan akan memiliki setidaknya 1 lembaga penyalur BBM maupun LPG. “Kami telah membuka peluang investasi bagi para pengusaha untuk mengelola SPBU mini atau Pertashop, yang tentu nilai investasinya lebih rendah dari SPBU reguler dan bisnisnya sangat menjanjikan,” kata Fajriyah.